Saham-saham AS terkoreksi tajam, merupakan terbesar dalam setahun dipicu oleh kekhawatiran krisis utang Yunani akan menghentikan pemulihan ekonomi global. Sell-off secara cepat menghapus lebih market value dari $1 triliun lantaran Dow Jones Industrial Average meluncur hampir 1000 poin, persentase pelemahan terbesarnya sejak 1987, sebelum mamangkas pelemahan tersebut.
Dow average turun 347,8 poin, atau 3,2% pada posisi 10.520,32 di New York. Standard & Poor�s 500 Index melemah sebesar 8,6%, tercatat pelemahan intraday terbesar sejak Desember 2008, sebelum berakhir turun 3,2% pada posisi 1.128,15. Merupakan persentase penurunan terbesar pada basis penutupan sejak 20 April 2009 untuk kedua indeks.
�Ini merupakan panic-selling,� ungkap Burt White, chief investment officer pada LPL Financial in Boston, yang mengelola $379 miliar. �Muncul kekhawatiran bahwa situasi Eropa kemungkinan akan menahan pertumbuhan global dan membekukan pasar kredit.�
Juru bicara New York Stock Exchange, Rich Adamonis mengatakan �terdapat sejumlah kekeliruan transaksi� selama penurunan tersebut. NYSE mengatakan kepada CNBC bahwa tidak ada kesalahan sistem akibat spekulasi transaksi yang buruk mengelinting seluruh market.
Citigroup Inc. mengatakan tidak ada fakta adanya kesalahan transaksi setelah CNBC mengatakan bank berpotensi membuat transaksi buruk di tengah penurunan Dow sebesar 9,2 persen, intra-day terbesar sejak 19 Oktober 1987.
Euro yang membukukan pelemahan terbesarnya sejak keruntuhan pasar kredit di tahun 2008, melemah 1,5% pada $1,2620 pada 5:10 pm di New York dan menyentuh terendah 14-bulan $1,2529, bahkan parlemen Yunani menyetujui langkah-langkah pengetatan yang diminta oleh Uni Eropa dan IMF sesuai kondisi bailout 110 miliar euro.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar