Selasa, 14 Agustus 2012
Jakarta, 14/08/12 (GN/winquote) – Emas berjangka ditutup melemah Senin (13/8), sekaligus selanjutkan tiga hari pelemahan di tengah pelemahan indeks bursa saham New York dan komoditas lainnya.
Untuk pengiriman Desember, harga emas melemah US$10,20, atau 0,6%, menjadi US$1.612,60 per troy ons di Comex, divisi dari New York Mercantile Exchange.
Emas bergerak naik turun di sepanjang perdagangan awal pekan ini, dengan mencatat penguatan tipis dan melemah.
Pergerakan harga emas selalu dipengaruhi oleh berita-berita makroekonomi dalam enam bulan terakhir, dan sepinya berita dan data makroekonomi yang dapat menggerakkan pasar, membuat emas bergerak naik turun Senin (13/8), kata Matt Zeman, analis dari Kingsview Financial di Chicago.
Belakangan harga emas menguat di tengah meningkatnya harapan akan diluncurkannya stimulus moneter oleh bank sentral di sejumlah negara di dunia. Namun secara fundamental situasi saat ini tak bagus untuk emas.
“Meski kekhawatiran atas inflasi dan potensi pelonggaran moneter bagus untuk emas, namun logam mulia ini tak mendapat dukungan di lantai perdagangan. Permintaan emas secara fisik menunjukkan peningkatan, tapi tetap rawan di tengah India memasuki musim konsumsi yang tinggi," kata analis dari Barclays Capital.
Sementara logam lainnya juga melemah mengawali perdagangan pekan ini akibat sentimen negatif dari Wall Street, dengan bursa Asia dan Eropa juga mengalami tekanan menyusul data ekonomi Jepang yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi negeri itu yang melambat.
Di bagian lain, dolar AS kehilangan tenaga sehingga memberikan dorongan bagi emas dan komoditas lain yang berdenominasi dolar.
Indeks dolar AS melemah menjadi 82,402 dari 82,541 pada akhir pekan lalu. Sebenarnya ini bagus untuk emas, tapi kurangnya sentimen terhadap pasar membuat logam mulia ini tertekan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar