- Data Ketenagakerjaan AS Mengecewakan Dollar. Dollar AS anjlok ke dekat level terendah 2-tahun versus Euro pasca laporan pemerintah yang hanya menunjukkan pertumbuhan 148.000 pekerjaan pada bulan lalu, yang mendukung harapan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan laju program stimulus tidak berubah di sepanjang sisa tahun ini. Para ekonom sebelumnya memperkirakan Non Farm Payrolls akan meningkat 180.000.
- Penyusutan Defisit Inggris Melegakan Sterling. Sterling melesat ke level puncak 3-pekan terhadap Dollar AS seiring menguatnya neraca keuangan Inggris pada bulan September, dengan perbaikan ekonomi mendorong pendapatan pajak yang lebih tinggi. Defisit Inggris menyusut menjadi £11,1 milyar pada bulan lalu dari £12,1 milyar pada bulan September 2012, menurut Office for National Statistics. Cable juga diuntungkan oleh kejatuhan Greenback menyusul data pekerjaan AS yang lebih lemah dari ekspektasi ekonom.
- Proyeksi BHP Menopang Rally Aussie. Dollar Australia melonjak ke level tertinggi 4½-bulan versus Greenback setelah perusahaan pertambangan terbesar di dunia menaikkan proyeksi produksi bijih besi, komoditas ekspor terbesar Australia. BHP Billiton Ltd. memperkirakan total produksi bijih besi mereka akan meningkat ke 212 juta ton pada tahun ini, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 207 juta ton.
AS Ciptakan 148.000 Pekerja Baru di Bulan September. Di bulan September, ekonomi AS terlihat hanya menambahkan 148.000 pekerja, jauh lebih buruk dari perkirakan, berdasarkan laporan yang tertunda lebih dari 2-pekan karena shutdown pemerintah. Tingkat pengangguran secara tak terduga turun menjadi 7.2%, level terendah sejak November 2008, seiring tingkat partisipasi angkatan kerja bertahan dekat level terendah dalam 35-tahun, menurut departemen tenaga kerja. Penciptaan lapangan kerja oleh swasta sebanyak 122.000 dengan pemerintahan negara bagian dan lokal menambahkan 28.000 serta pemerintah federal memangkas 6.000 pekerja.
Asia Nantikan Data Tenaga Kerja AS. Bursa saham Asia bergerak mixed seiring merebaknya kewaspadaan menjelang laporan tenaga kerja AS yang dapat memberikan petunjuk tentang stimulus moneter oleh Fed. Nikkei menguat akibat pelemahan yen yang diharapkan dapat memperbaiki daya saing eksportir Jepang. Kospi tidak banyak berubah seiring munculnya kehati-hatian menjelang publikasi data tenaga kerja AS. Hang Seng turun akibat kekhawatiran Cina akan mengetatkan kebijakan di sektor properti pasca berlanjutnya kenaikan harga rumah di Cina.
- Indeks S&P 500 Terbang, Menuju Penguatan Tahunan Terbaik Sejak 2003. Lambatnya pertumbuhan penerimaan kerja telah memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan memperpanjang stimulus moneter yang mana itu mengangkat bursa saham AS dan mendorong indeks Standard & Poor 500 ke penguatan tahunan dalam persentase penguatan terbaik tahunan dalam satu dekade. Indeks S&P 500 naik sebanyak 0.6% menjadi 1,754.64 pada penutupan pasar setelah kemarin ditutup di rekor tertinggi, membawa kenaikan pada indeks sejak Desember menjadi 23.0%. Indeks akan mencapai level 1.761 untuk melewati lonjakan sebesar 23.2% di tahun 2009 dan bersiap untuk kenaikan tahunan terbesar sejak 2003, ketika indeks menguat 26.4%.
Emas Naik 2% Setelah Data Kerja Yang Mengecewakan. Emas bertahan di level tertinggi dalam tiga pekan pada hari Selasa setelah angka yang lemah pada data kerja yang naikan perkiraan bahwa Fed akan pertahankan stimulus sampai 2014. Data payroll menyajikan penambahan 148.000 pekerja di bulan September, dibawah perkiraan 180.00 dalam poling reuters, meningkatkan kecemasan bahwa AS telah kehilangan momentum bahkan sebelum shutdown pemerintah pada bulan ini. “Kita bahkan tidak mendekati angka 180.000, pengambilan keputusan tapering Fed masih sangat jauh, mungkin tidak untuk tahun ini dan itulah alasan mengapa semua melonjak, seperti ekuitas, komoditas dan terutama emas,” kata Robin Bhar, analis di Societe Generale.
- Minyak Turun Dibawah $98 Untuk Pertama Kalinya Sejak Juli. Minyak WTI turun dibawah $98 perbarel atas spekluasi bahwa pemerintah akan laporkan persediaan minyak AS naik ke level tertinggi dalam tiga bulan. Selisih harga minyak WTI terhadap Brent adalah yang terbesar sejak April. Minyak berjangka turun sebanyak 1.4 %. Persediaan minyak naik ke level tertinggi dalam lima pekan, menurut survey Bloomberg terhadap analis sebelum dirilisnya data dari lembaga EIA pada hari Rabu. Minyak Brent yang di perdagangkan di London naik sebanyak 0.3% atas kecemasan pada perselisihan buruh di kilang Skotlandia mungkin akan batasi produksi minyak North Sea.
EUR/USD. Bias netral dengan fase koreksi berpotensi bearish namun kita perlu break kebawah area 1.3710 untuk memicu momentum bearish lanjutan menguji ulang ke area 1.3645 dalam jangka pendek. Pada sisi atas, resisten terdekat terlihat di area 1.3795, break konsisten ke atas area tersebut seharusnya memicu tekanan bullish lanjutan menargetkan ke 1.3935 dalam jangka panjang.
GBP/USD. Bias netral dalam jangka pendek dengan potensi kisaran perdagangan terlihat di antara area 1.6225 – 1.6095. Break ke atas area 1.6225 akan memicu momentum bullish lebih lanjut setidaknya ke ara 1.6260 sebelum menguji ulang ke wilayah 1.6380 dalam jangka panjang. Pada sisi bawah, support terdekat terlihat di kisaran area 1.6145, break kebawah area tersebut akan memicu fase koreksi bearish menguji ulang ke 1.6095 atau bahkan lebih rendah lagi.
USD/JPY. Bias kembali bullish menuju zona target idealnya di area 98.70 sebelum menuju area kunci resisten di 99.00. Pada sisi bawah, hanya break kebawah area 97.55 yang akan memicu skenario koreksi bearish untuk menguji ulang ke area kunci support di 97.00, namun skenario bullish masih berlaku selama harga masih di atas wilayah 96.55.
- XAU/USD. Bias masih bullish dalam jangka pendek. Resisten terdekat terlihat di kisaran area 1352, jika harga mampu break ke atas area tersebut dapat memicu tekanan bullish lebih lanjut menuju area 1366 atau bahkan ke 1375 dalam jangka panjang. Pada sisi bawah, support terdekat berada di kisaran 1330 sebelum menargetkan ke area 1320 sebagai level support selanjutnya.
- Hang Seng Futures. Bias bullish dalam jangka pendek. Resisten terdekat terlihat di kisaran area 23550, break keatas area tersebut dapat memicu bullish lebih lanjut untuk menargetkan ke wilayah 23675. Pada sisi bawah, support terdekat terlihat di kisaran area 23380, jika harga mampu menembus kebawah area tersebut dapat memicu pergerakan bearish lainnya menuju area 23260. Bagaimanapun, selama harga masih di atas area 23260, bias bullish masih berlaku.
Nikkei Futures. Bias masih bullish dalam jangka pendek menguji ke area 14875 sebagai resisten terdekat, break ke atas area tersebut seharusnya memicu bullish lebih lanjut menuju area kunci resisten di 15000. Pada sisi bawah, diperlukan break kebawah area 14595 untuk memicu bearish lebih lanjut menuju area kunci support di 14420. Jika harga mampu break kebawah 14420 dapat merubah bias harian menjadi bearish.
Kospi Futures. Profit taking sempat menekan Kospi turun kemarin, namun berhasil pulih dan ditutup di dekat harga pembukaan. Kospi nampak siap untuk melanjutkan rally bullish, terutama jika harga dapat menembus ke atas 273.80 menuju area 275.00 dalam jangka pendek. Hanya break ke bawah area 270.80 yang dapat memicu koreksi bearish lanjutan kembali ke area 269.00 sebelum menguji area 267.45.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar