Kamis, 14 Juli 2011

Emas Naik Ke Rekor Baru, Dollar Terperosok Di Tengah Kelanjutan Krisis Utang

New York,13/7/11 – Emas berjangka melonjak ke rekor $ 1,588.90 per ounce ditopang kemerosotan dolar dan krisis utang Eropa yang mendorong permintaan untuk logam mulia sebagai aset alternatif. Perak melonjak terbesar sejak Maret 2009.

Greenback turun sebanyak sebanyak 1 persen terhadap sekeranjang enam mata uang setelah Ketua Federal Reserve, Ben S. Bernanke mengatakan kepada Kongres bahwa bank sentral siap untuk memberikan stimulus tambahan untuk meningkatkan perekonomian. Kemarin, Irlandia menjadi negara ketiga di Uni Eropa yang mendapatkan pemotongan peringkat kredit dibawah investment grade.

'The Fed berbicara lebih banyak tentang likuiditas, tidak kurang,' kata Frank Lesh, trader dari FuturePath Trading LLC di Chicago. 'Itu lebih banyak uang untuk pasar, dan emas diminati. Investor lari dari volatilitas mata uang.'

Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik $ 23,20, atau 1,5 persen ke harga penyelesaian $ 1,585.50 di Comex, New York, keuntungan ketujuh sesi lurus. Rekor intraday sebelumnya di $ 1,577.40 adalah pada tanggal 2 Mei. Harga spot dari logam dalam euro dan pound juga meningkat ke all-time high hari ini.

Sejak 1 Desember 2008, emas telah meningkat dua kali lipat setelah Fed mempertahankan suku bunga pada rekor rendah dan pemerintah menghabiskan triliunan dolar untuk memacu pertumbuhan global. Putaran kedua Fed yang disebut pelonggaran kuantitatif, yang dikenal juga sebagai QE2 di kalangan investor, berakhir pada bulan Juni kemarin.

'Orang semakin kelelahan dengan mata uang,' kata Adam Klopfenstein, senior ahli strategi pasar dari Lind-Waldock di Chicago.' Dengan kemungkinan adanya QE3 dari the Fed, yang akan mencairkan dolar, emas adalah penerima manfaat utama.'

The Thomson Reuters / Jefferies CRB Indeks dari 19 bahan baku naik ke tertinggi empat minggu, dipimpin oleh logam mulia dan biji-bijian.

Bernanke mengatakan hari ini bahwa kegagalan oleh Kongres untuk meningkatkan $ 14.3 trilyun batasan utang negara akan mengarah pada 'krisis besar' dan melempar 'gelombang kejut' kedalam sistem keuangan.
Sumber : stt


Tidak ada komentar:

Posting Komentar