Outlook Kebijakan Fed Menopang Dollar. Dollar AS melonjak ke level tertinggi 2-bulan versus Yen seiring spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengurangi program pembelian $85 milyar obligasi per bulan lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya, menyusul solidnya angka pekerjaan AS hari Jumat lalu.
Sterling Terpukul Oleh Perlambatan Inflasi. Sterling terperosok ke posisi terendah 2-bulan terhadap dollar pasca data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan meredam ekspektasi kenaikan suku bunga Inggris. Inflasi harga konsumen Inggris tumbuh pada laju tahunan 2,2% di bulan Oktober, yang jauh lebih lambat dari ekspektasi 2,5%. Namun sterling berpotensi untuk kembali menguat jika Laporan inflasi BoE pada hari Rabu memberikan pandangan yang lebih optimis tentang tingkat pengangguran, faktor yang menjadi pertimbangan bank sentral sebelum naikkan suku bunga.
Sentimen Bisnis Memburuk, Aussie Terpuruk. Dolar Australia anjlok ke level terendah 6-minggu versus Greenback setelah laporan dari National Australia Bank Ltd. menunjukkan indeks kepercayaan bisnis mencatat penurunan tertajam sejak 2011 di bulan Oktober. Sementara secara terpisah NAB juga merevisi proyeksi pemangkasan suku bunga Reserve Bank of Australia menjadi pada bulan Mei dari sebelumnya bulan Februari, menyusul berkurangnya kenaikan pengangguran.
Fed Lockhart Ingin Melihat Inflasi Yang Lebih Tinggi Sebelum Tapering. Presiden Bank Fed Atlanta, Dennis Lockhart, mengatakan bahwa dia ingin melihat inflasi naik menuju target the Fed di level 2% sebelum bank sentral mengurangi pembelian obligasi bulanan yang sebesar $85 milyar. “Saya ingin melihat beberapa pergerakan menuju target” sebelum di lakukan tapering, kata Lockhart pada hari Selasa dalam wawancaranya di Bloommberg radio. Inflasi saat ini “stabil namun masih terlalu rendah” dan kenaikan inflasi“ akan berikan saya kepercayaan bahwa kita tidak akan berurusan dengan beberapa skenario pengurangan yang mungkin berkembang di pasar,” kata Lockhart, yang tidak mengikuti voting kebijakan tahun ini.
Asia Nantikan Hasil Pertemuan Parlemen Cina. Bursa saham Asia bergerak mixed seiring investor menantikan hasil pertemuan parlemen Cina yang dapat menentukan arah kebijakan perekonomian terbesar No.2 di dunia tersebut. Nikkei rally, didukung oleh pelemahan yen yang diharapkan dapat memperbaiki daya saing eksportir Jepang. Kospi menguat seiring munculnya aksi bargain-hunting pasca kejatuhan tajam belakangan. Hang Seng melemah seiring merebaknya kewaspadaan menanti hasil pertemuan parlemen Cina.