Kamis, 31 Juli 2014

Ekonomi AS Tumbuh Melesat Setelah The Fed Kurangi Stimulusnya

(Business Lounge – News & Insight) Pada kuartal kedua tahun ini ekonomi AS telah melonjak ke angka 4% pada tingkat tahunan dibandingkan -2,1% pada kuartal sebelumnya, sesuai dengan angka terbaru yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada situs resminya. Pertumbuhan selama kuartal kedua ini telah membalikkan kontraksi yang terlihat pada awal tahun.

Sesuai dengan laporan tersebut, mempermudah bank sentral AS untuk terus mengurangi stimulusnya. Sebelumnya the Fed telah mengumumkan pemotongan untuk pembelian obligasi menjadi $ 25 miliar (£ 15bn) per bulan dari $ 35 miliar.

Bank sentral telah membeli obligasi dalam upaya untuk mempertahankan suku bunga tetap rendah dalam jangka panjang. Dengan demikian hal ini akan mendorong belanja, lebih dari produk tabungan, oleh bisnis dan konsumen.

Dalam sebuah penyataan setelah pertemuan dua hari dewan pengambil keputusan The Fed di Washington, bank sentral AS ini  menyatakan bahwa bahwa pertumbuhan kegiatan ekonomi AS rebound pada kuartal kedua disebabkan bertambahnya kegiatan belanja konsumen yang mengambil bagian lebih dari dua-pertiga dari kegiatan ekonomi AS, telah memacu pertumbuhan ekonomi AS bertambah 2,5% selama kuartal kedua. Di sisi lain pengeluaran bisnis pada perekonomian terbesar di dunia ini meningkat sebesar 14%.

Selain itu The Fed juga masih mempertahankan suku bunga yang rendah juga disebabkan sektor tenaga kerja yang masih  lemah dari yang diharapkan. Paling tidak suku bunga rendah akan dipertahankan hingga pertengahan 2015. Namun kebijakan ini menimbulkan kekuatiran bahwa suku bunga rendah akan berdampak kepada harga yang rendah dan akan memicu terjadinya inflasi.

Angka-angka pada Departemen Perdagangan menunjukkan bahwa inflasi, yang diukur dengan komponen laporan GDP secara keseluruhan, meningkat sebesar 1,9% (masih berada dalam target Fed). Angka sebelumnya untuk kuartal pertama adalah 1,4% tahunan angka yang dilaporkan selama periode Januari-to-Maret.

Aktivitas  Perekonomian AS

AS memiliki salah satu perekonomian yang paling terdiversifikasi dan paling berteknologi maju di dunia mulai dari sektor keuangan, asuransi, real estate, sewa, sewa, perawatan kesehatan, bantuan sosial, profesi, bisnis dan layanan pendidikan. Ini semua berkontribusi sebesar lebih dari 40 persen dari PDB AS.

Sedangkan perdagangan eceran dan grosir mengambil bagian 12 persen dari kekayaan. Pemerintah dalam kaitannya dengan jasa BBM menambil bagian 13 persen dari PDB. Utilitas, transportasi dan pergudangan dan informasi rekening untuk 10 persen dari PDB. Manufaktur, pertambangan, dan konstruksi merupakan 17 persen dari output. Rekening pertanian hanya 1,5 persen dari PDB, namun penggunaan teknologi maju telah membawa Amerika Serikat menjadi net eksportir makanan.

Semua kegiatan perekonomian yang bergerak secara aktif ini telah mendorong upaya peningkatan perekonomian AS, namun demikian angka pertumbuhan ini belumlah signifikan  bila dibandingkan dengan apa yang terjadi saat resesi AS pada 2009.

Uthe/Journalist/VMN/BL

Cara Instal Winquote / IN di android

Beberapa langkah instal winquote (IN) di Android phone

1. Buka situs www.jva-informa.com, kemudian klik IN.apk
2. Download dan tunggu sampai selesai, kemudian buka file tsb       utk penginstalan


3. Buka IN / winquote, pilih "language" untuk ganti ke "english"

4. Klik Login, masukin user id atau password, ceklist "auto login"     dan "show padsword", kemudian ok/Login

5. Login berhasil, selanjutnya klik di masing" ICON untuk akses        Chart, News, Forex dll.




More info 
5. Demikian tutorial cara menggunakan IN/ Winquote di Hp Android. "ENJOY YOUR TRADE". more INfo bbm 7436A08B

The Fed Belum Naikkan Suku Bunga Picu Wall Street Mendatar

New York - Bank sentral Amerika Serikat/AS (The Federal Reserve) tidak terburu-buru menaikkan suku bunga mendorong indeks saham acuan S&P 500 dan Nasdaq berakhir positif pada perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB).

Indeks saham Dow Jones melemah 31,75 poin atau 0,19 persen ke level 16.880,36. Indeks saham S&P 500 naik tipis 0,12 poin atau 0,01 persen ke level 1.970,07. Sementara itu, indeks saham Nasdaq naik 20,20 poin atau 0,45 persen ke level 4.462,90.

Pelaku pasar menunggu kebijakan bank sentral AS pada pekan ini. Seperti yang diharapkan juga, bank sentral juga mengurangi pembelian aset bulanan menjadi US$ 25 miliar dari US$ 35 miliar.

"Tapering terjadi sesuai yang diharapkan. Bank sentral juga akan bertindak menjaga kebijakan moneter akomodatif setelah inflasi dan data tenaga kerja sesuai dengan perkiraan," ujar Art Hogan, Chief Market Strategist Wunderlich Securities, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (31/7/2014).

Sejumlah data ekonomi pun dirilis pada Rabu pagi waktu setempat. Data pemerintah menunjukkan produk domestik bruto (PDB) tumbuh sekitar empat persen pada kuartal II, di atas tiga persen dari yang diharapkan.

Lalu laporan ADP national employment menyebutkan, perusahaan juga telah mempekerjakan 218 ribu pekerja pada Juli 2014 di bawah proyeksi analis 230 ribu.

Saham bank mencatatkan kenaikan terbesar pada perdagangan saham Rabu waktu setempat. Indeks keuangan S&P 500 naik 0,4 persen sehingga mendorong kenaikan indeks S&P 500.  Saham bank yang menguat tajam yaitu saham Wells Fargo naik 1,1 persen.

Volume perdagangan saham mencapai 6,2 miliar di bursa saham AS. Angka ini di atas rata-rata bulanan 5,6 miliar saham. (Ahm/)