Jumat, 25 Juni 2010

Kemerosotan Wall Street Berlanjut

Pelemahan saham-saham di bursa Wall Street terus berlanjut karena ada tanda-tanda baru melemahnya belanja konsumen dan kekhawatiran seputar aturan finansial baru.

Investor juga mulai berhati-hati lagi setelah Bank Sentral AS (Federal Reserve) menyatakan lebih waspada terhadap proyeksi pemulihan ekonomi.

Pada perdagangan Kamis (24/6/2010), indeks Dow Jones ditutup melemah 145,64 poin (1,41%) ke level 10.152,80. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 18,35 poin (1,68%) ke level 1.073,70 dan Nasdaq melemah 36,81 poin (1,63%) ke level 2.217,42.

Saham-saham sektor perbankan mengalami tekanan karena kekhawatiran Kongres akan segera meloloskan UU Finansial yang baru. Aturan sektor keuangan yang baru itu selama ini menjadi perhatian utama investor karena akan membatasi perdagangan bank dan aktivitas investasi sehingga bisa menggerus laba.

Saham JPMorgan Chase & Co turun 2,2%, Bank of America Corp turun 2,7% dan indeks KBW Bank turun 2,2%.

"Kami tidak tahu bagaimana aturan itu nantinya akan menyesakkan dan pasar sangat benci ketidakpastian," ujar Rob Stein, manager dari Astor Asset Management seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/6/2010).

Namun investor seakan tidak merespons dua laporan yang menunjukkan hasil lebih baik dari ekspektasi. Data negatif lainnya adalah permintaan baru barang-barang tahan lama turun tipis 1,1% selama Mei dan klaim awal pengangguran turun untuk pertama kalinya dalam 3 pekan terakhir.

"Fokus utama orang-orang adalah tentang bagaimana proses pemulihan dan data-data terbaru memberikan arahan untuk masalah yang berlipat," ujar Mark Luschini, kepala analis dari Janney Montgomery Scott.

Perdagangan berjalan tidak terlalu ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya 8,65 miliar, di atas rata-rata tahun lalu yang mencapai 9,65 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar