Selasa, 05 Oktober 2010

Bernanke : Defisit AS Ancaman Nyata Dan Berkembang

Washington, 5/10 (ANTARA/AFP 5/10/10) - Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserve Ben Bernanke menyerukan langkah cepat dan tegas mengendalikan defisit anggaran negaranya yang parah , memperingatkan kegagalan untuk bertindak bisa mengakibatkan krisis yang serius.

Peringatan bahwa defisit tahunan melonjak menyajikan sebuah "ancaman nyata dan berkembang" untuk ekonomi AS, Bernanke mengatakan kepada khalayak di Rhode Island , Selasa bahwa suatu hari perhitungan akan datang jika tindakan tidak diambil.

"Satu-satunya pertanyaan sebenarnya adalah apakah penyesuaian ini akan berlangsung melalui proses yang cermat dan musyawarah ... atau apakah yang diperlukan penyesuaian fiskal akan menjadi sebuah respon yang cepat dan menyakitkan untuk sebuah krisis fiskal aktual."

AS mengalami rekor defisit anggaran 1,47 triliun dolar dalam tahun keuangan yang berakhir pada September, pendapatan pajak minim dan pemerintah menghamburkan uang dana talangan ekonomi dan pengeluaran stimulus.

Bernanke menyarankan aturan fiskal baru dari Kongres dapat membantu menempatkan anggaran AS kembali tertib, tetapi hanya dengan dukungan politik yang berkelanjutan.

"Kedua pihak yakni Kongres saat ini dan masa depan dan Presiden Barack Obama harus membuat beberapa keputusan yang sangat sulit untuk menempatkan anggaran kembali pada lintasan yang berkelanjutan," kata dia kata.

Bernanke mengatakan sebuah reformasi kode pajak AS yang kompleks juga bisa membantu.

"Kebanyakan orang setuju bahwa kode pajak AS kurang efisien dan kurang adil apalagi, kode ini terlalu kompleks dan membebankan biaya administrasi dan kepatuhan berat," kata Bernanke.

"Pengumpulan pendapatan lebih efisien, rancangan sistem pajak lebih baik dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membuat pencapaian kebijakan fiskal yang berkelanjutan setidaknya agak lebih mudah."

Harga Minyak Bervariasi Karena Irak Umumkan Kenaikan Cadangan

New York - Harga minyak Amerika Serikat bervariasi atau "mixed" pada Senin waktu setempat, karena Irak melaporkan kenaikan tajam dalam cadangan minyak terbukti menjadi ke peringkat nomor tiga di dunia.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, naik 11 sen menjadi 81,47 dolar per barel, setelah naik ke 82,38 dolar, harga tertinggi dalam hampir dua bulan.

Mamun minyak mentah Brent North Sea, London, untuk penyerahan November kehilangan 47 sen menjadi 83,28 dolar.

"Ini merupakan momentum lanjutan dari minggu lalu," kata analis Matt Smith dari Summit Energy.

Irak pada Senin melaporkan 143,1 miliar barel minyak yang dipercaya dapat ditambang dari tanah, atau naik 24 persen dari tingkat lama 115 miliar barel.

Peningkatan itu menempatkan Irak di belakang Arab Saudi dan Venezuela dalam hal cadangan diketahui, menurut data dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

"Cadangan minyak Irak yang dapat ditambang adalah 143,1 miliar barel," Menteri Minyak Hussein al-Shahristani mengatakan pada konferensi pers di Baghdad, mencatat angka ini tidak termasuk cadangan apapun di wilayah otonomi Kurdistan.

Lebih lanjut 33,486 miliar barel tidak dapat ditambang, kata Shahristani.

Analis energi sebelumnya mengatakan, mereka memperkirakan angka 115 miliar barel untuk meningkat, karena tidak ada eksplorasi dilakukan pada masa pemerintahan diktator Saddam Hussein.

Harga minyak mencapai tertinggi lima bulan mendekati 84 dolar pekan lalu di London karena data ekonomi meningkat menunjukkan sebuah prospek yang kuat untuk kebutuhan energi.
(ANTARA News/AFP)

Nikkei Terkoreksi 0.5% Jelang Keputusan BOJ

Indeks Nikkei mengalami penurunan sebesar 0.5% pada level 9333.74 seiring dengan melemahnya bursa saham Amerika semalam; suasana hati-hati karena para investor berharap untuk tambahan langkah-langkah kebijakan moneter yang akan diumumkan oleh BOJ hari ini.

"Kunci untuk pertemuan kebijakan dewan hari ini adalah apakah BOJ dapat mengambil langkah (perluasan) membeli aset (termasuk JGBs)," kata Masayoshi Yano, senior analis pasar di Meiwa Securities.

Diperkirakan Nikkei akan ke level 9500 jika pemerintah dapat mencocokkan pengumuman BOJ dengan intervensi ke pasar valuta asing untuk menopang dollar AS terhadap yen ke level 85.

29/33 Topix subindex mengalami penurunan dengan Fast Retailing turun sebesar 1.4% pada level Y11.600, Nikon turun sebesar 1.6% pada level Y1.574 sedangkan Olympus turun sebesar 0.9% pada level Y2.176.

Saham real estate juga berkinerja buruk dengan Mitsui Fudosan turun sebesar 0.9% pada level Y1.454

Emas Terkoreksi Akibat Menurunnya Permintaan Investor Pasca Catat Rekor Baru

Harga emas berjangka terkoreksi akibat menurunnya permintaan dari para investor pasca pencatatan rekor baru terhadap logam mulia tersebut. Perak jatuh dari level tertingginya sejak 30 tahun terakhir.

Harga emas mendapatkan tekanan jual yang cukup sederhana dari gain yang telah didapatnya baru-baru ini. Menguatnya nilai index USD pada perdagangan senin juga membatasi kenaikan pada logam kuning tersebut. Emas tercatat turun sebesar $1 per ounce pada level $1316.80, sementara spot emas dikuotasikan turun $2.90 pada posisi $1316.00.

Index USD melakukan pantulan short covering pada hari senin setelah harga tersebut pada jumat pekan lalu menyentuh level terendah 8.5 bulan terakhir. The greenback tersebut naik terhadap mata uang euro atas laporan bahwa anggota Uni Eropa, Irlandia akan mendapatkan masalah defisit anggaran yang amat serius.

Meskipun demikian, index USD secara teknis masih relatif lemah. Belum ada arahan teknis awal yang mengindikasikan bahwa index USD sudah mencapai bottom-nya. Dengan index USD pada trend harga yang berlangsung saat ini adalah menurun, maka harga emas masih berpotensi untuk melanjutkan kenaikannya dengan didukung oleh minat beli yang cukup tinggi dari para investor yang melihat dari gambaran ketidakstabilan mata uang dan kekhawatiran perekonomian global sehingga mereka akan beralih kepada asset save hevan

Wallstreet Jatuh Karena Ketegangan Jelang Data Utama

New York Saham-saham Amerika Serikat ditutup lebih rendah pada Senin waktu setempat, karena keyakinan pedagang tetap goyah menjelang data utama ketenagakerjaan dan pendapatan perusahaan minggu ini dan dua saham kunci turun tajam.

Sentimen tertekan oleh penurunan tajam 6,7 persen saham American Express setelah Departemen Kehakiman mengajukan gugatan terhadap perusahaan kartu kredit itu untuk dugaan membatasi merchants (pedagang/penjual).

Pasar juga tertekan setelah saham Microsoft terlihat jatuh 1,93 persen setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat raksasa software itu karena penurunan permintaan di komputer pribadi.

Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average turun 78,41 poin (0,72 persen) menjadi 10.751,27 pada penutupan perdagangan, sementara indeks S&P 500 yang lebih luas turun 9,21 poin (0,80 persen) menjadi 1.137,03 poin. Indeks komposit teknologi Nasdaq turun 26,23 poin (1,11 persen) menjadi 2.344,52 poin.

"Sangat sulit untuk menemukan berita baik hari ini. Data makro-ekonomi tidak buruk, tapi itu adalah pertanyaan tentang bagaimana Anda melihat pertumbuhan ekonomi," kata analis Gregori Volokhine dari Meeschaert New York.

Saham gagal untuk tinggal di wilayah positif sekalipun didukung oleh laporan yang menunjukkan penjualan "pending home" AS (rumah yang pengurusannya belum selesai/tertunda) naik pada Agustus untuk kedua bulan berturut-turut, menawarkan secercah optimisme.

"Kondisi keterjangkauan yang menarik dari suku bunga KPR yang sangat rendah tampaknya membawa pembeli kembali ke pasar," kata Lawrence Yun dari National Association of Realtors mengumumkan angka-angka.

Indeks asosiasi yang mengukur penjualan rumah segera selesai naik 4,3 persen menjadi 82,3 pada Agustus, lebih dari kenaikan satu persen yang diperkirakan ekonom. Data yang lebih positif datang ketika Departemen Perdagangan mengatakan pesanan untuk barang modal AS meningkat pada Agustus lebih dari yang diperkirakan, sebuah tanda perusahaan-perusahaan mengganti peralatan yang usang.

Tapi perdagangan diperkirakan tetap berhati-hati sebelum rilis laporan bulanan pekerjaan Jumat, indikator kunci kesehatan ekonomi terbesar di dunia. Melemahnya data pekerjaan akan meningkatkan peluang Federal Reserve melangkah untuk menopang perekonomian yang sakit, kata analis.

Bank sentral AS bulan lalu mengatakan mereka siap untuk intervensi jika ekonomi tersendat. (Antara/AP)

Saham Eropa Ditutup Melemah

London (ANTARA News/AFP 4/10/10) - Pasar-pasar saham utama Eropa ditutup lebih rendah pada Senin, dengan investor enggan untuk mengambil posisi baru karena mereka mencerna data yang sangat bervariasi dan menunggu hasil perusahaan Amerika Serikat kuartal ketiga.

Dealer mengatakan laporan ekonomi secara keseluruhan menunjukkan pemulihan terus melambat tetapi itu akan bertahan pada wilayah positif, menghindari kemerosotan kembali ke resesi.

Masalahnya adalah bahwa hasil perusahaan -- pendorong utama untuk nilai saham -- bisa datang di bawah tekanan karena ekonomi melambat, menjaga investor di defensif setelah keuntungan luar biasa kuat pada September, kata mereka.

Di London, indeks FTSE 100 dari saham-saham terkemuka ditutup turun 0,66 persen menjadi 5.555,97 poin. Di Paris, indeks CAC 40 kehilangan 1,15 persen menjadi 3.649,81 poin dan di Frankfurt indeks DAX turun 1,24 persen menjadi 6.134,21 poin.

Dealer mengatakan pasar ingin melihat laporan pekerjaan terbaru AS yang akan dirilis Jumat setelah Federal Reserve AS bulan lalu membuat penjelasan bahwa pihaknya siap untuk mengambil langkah-langkah stimulus lebih lanjut jika diperlukan untuk menjaga pemulihan dalam jalurnya.

Investor didorong oleh keinginan Fed untuk bertindak tetapi juga gugup yang pihaknya seharusnya merasa diperlukan untuk menjaga di tempat dan bahkan memperluas tindakan stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika kembali ke keadaan normal yang paling diinginkan.

Wall Street sedikit berubah pada awal perdagangan, tidak menyediakan dorongan untuk Eropa karena investor di sana mencoba untuk mendapatkan sinyal pada data kunci pekerjaan AS dan laporan perusahaan karena akhir minggu ini.

Goldman Sachs menurunkan rekomendasinys untuk raksasa piranti lunak AS Microsoft menambah suasana melemah.

Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average turun 1,09 persen pada sekitar 1615 GMT sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 1,60 persen.

"Pedagang mencari sebuah permulaan yang cepat untuk Oktober mungkin harus menunggu beberapa hari lagi, karena joki Wall Street untuk posisi menjelang trio laporan pekerjaan minggu ini dan kickoff musim laba kuartal ketiga pada Kamis," kata Joseph Hargett dari Schaeffer`s Investment Research.

Sementara angka penjualan rumah AS untuk Agustus lebih baik dari yang diperkirakan, analis mengatakan pasar properti masih sangat lemah dan tidak mungkin melihat suatu kenaikan berkelanjutan hingga ekonomi secara lebih luas naik lagi.

Dealer mengatakan ada beberapa profit taking juga setelah keuntungan September.

"Situasi ini matang untuk profit taking, dengan pasar secara keseluruhan konsolidasi setelah keuntungan baru-baru ini," kata Frederic Rozier dari Meeschaert Gestion Privee di Paris.

Di tempat lain di Eropa, Amsterdam kehilangan 1,01 persen, Brussels turun 0,80 persen, Madrid turun 0,64 persen, Milan jatuh 1,47 persen dan Swiss turun 0,56 persen.

Dalam perdagangan Asia, Senin sebelumnya, Tokyo turun 0,25 persen namun Hong Kong bertambah 1,17 persen dan Sydney naik 46,1 poin.

Hanseng Berakhir Pada Tertinggi 10-Bln Ditopang Sektor Energi, Properti

Hong Kong (04/10/10) Saham-saham di Hong Kong lakukan lonjakan ke level tertinggi sejak 10 bulan terakhir pada perdagangan senin, dipimpin oleh perolehan gain sektor energi China dan properti lokal atas kuatnya data ekonomi dari PMI China yang memberikan keyakinan pada para investor bahwa ekonomi China tetap mengalami pertumbuhan yang tinggi.

Bluechips index Hang Seng berakhir naik 260.49 poin atau sebesar 1.2% pada posisi 22618.66, tertinggi sejak 19 Nove tahun lalu (22643). Tingkat volume perdagangan mencapai total HK$96.03 milyar, naik dari HK$85.95 milyar pada hari kamis lalu. Bursa HK tutup pada hari jumat lalu untuk merayakan hari nasional.

Analis mengatakan investor beralih lebih positif pada prospek pasar, setelah rilis data manufaktur China yang kuat untuk bulan lalu. Namun, mereka mengatakan indeks Hangseng mungkin akan menghadapi perlawanan yang kuat di 23.000 minggu ini karena kurangnya berita segar sementara bursa China tutup untuk liburan Hari Nasional sampai Jum'at depan.

Penguatan pada harga minyak jumat lalu mendorong kuatnya gain pada sektor energi China, termasuk Cnooc sebesar 4.9% dan PetroChina sebsear 5.5% dan Sinopec +1.2%. Minyak untuk pengiriman November naik ke tertinggi 7 pekan di US$81.10/bbl jumat lalu atas berlanjutnya penurunan mata uang dollar AS.

Sektor properti terdongkrak oleh tingginya penjualan proyek hunian dari SHK Properties dan Cheung Kong selama libur akhir pekan selama tiga hari lalu dengan total pendapatan hingga HK$11 milyar, dikutip dari the South China Morning Post pada senin pagi. Cheung Kong naik sebesar 1.0% dan SHK Properties gain sebesar 1.3%.

Francis Lun dari Fullbright Securities mengatakan bahwa, "selain dari kuatnya topangan pelemahan USD jumat lalu, antisipasi atas apresiasi yuan juga membantu masuknya aliran dana baru ke market HK baru-baru ini." Saham BOC HK yang mendapatkan keuntungan dari liberalisasi yuan, naik sebesar 2.4% setelah Morgan Stanley naikan target harga dari HK$25.20 menjadi HK$29.50. (Dow Jones

Penjualan Ritel HK Agustus +16.9% Berdasarkan Volume; Diatas Estimasi

Tingkat penjualan ritel di Hong Kong mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan perkiraan sebelumnya, setelah dipacu oleh belanja konsumen dan pertumbuhan kuat pada pariwisata, dari data yang dirilis oleh Departemen Statistik dan Sensus Hong Kong.

Ditunjukan oleh data tersebut, penjualan ritel di Hong Kong berdasarkan nilai mengalami kenaikan sebesar 16.9% di bulan Agustus dari tahun sebelumnya. Untuk pertumbuhan rata-ratanya lebih lambat dibandingkan bulan Juli (+19.2%), tapi lebih tinggi dibandingkan perkiraan rata-rata dari lima pakar ekonomi yang disurvei oleh DJ Newswires sebesar 16.0%.

Sementara itu, penjualan ritel berdasarkan volume naik 14.7% di bulan Agustus dibandingkan tahun sebelumnya, terdeselerasi dari bulan dari kenaikan Juli (+16.2), tapi masih diatas perkiraan rata-rata ekonom sebesar 13.2%.

Pertumbuhan pada bulan Agustus untuk basis tahunan lebih lambat dibandingkan bulan Juli karena tingginya basis perbandingan di bulan Agustus 2009 lalu

Kekhawatiran Penambahan Modal Perbankan Buat Nikkei Menyerah

Tokyo - Index saham Jepang mengalami penurunan diawal perdagangan pekan ini akibat tertekannya sektor perbankan karena spekulasi bahwa akan lebih banyak modal segar lagi yang dibutuhkan untuk memenuhi standar aturan yang baru.

Mizuho Financial, bank terbesar di Jepang berdasarkan nilai pasar, terjatuh hingga 5.9%, Mitsubishi UFJ FG, bank nomor satu di Jepang, khilangan 2.6%, dan Sumitomo Mitsui Financial turun sebesar 2.9%. Penurunan sektor tersebut terakselerasi di perdagangan siang setelah perwakilan regulator perbankan Swiss mengajukan bahwa UBS AG dan Credit Suisse Group AG kekurangan modal hampir dua kali lipat dari yang direkomendasikan oleh Komite Basel.

'Berita bahwa UBS dan Credit Suisse membutuhkan tambahan modal mendorong spekulasi bahwa bank-bank utama Jepang pun harus meningkatkan modal mereka," kata Hisakazu Amano dari T&D Asset Management itulah yang mungkin mendorong para investor untuk menjual saham perbankan atas kekhawatiran bahwa nilai saham-saham tersebut akan menurun. Performa saham kemungkinan masih akan lemah sampai berita negatif tersebut mereda.

Perdagangan volatilitas dengan saham bereaksi cemas terhadap pergerakan yen dimana Bank of Japan akan mengadakan pertemuan selama dua hari. Sebagian besar pakar ekonom mengharapkan bank sentral tersebut akan mengembangkan program pinjaman khusus.

"Ada pandangan umum bahwa dampak dari pelonggaran moneter BOJ di pasar mata uang akan terbatas," kata Masatoshi Sato, strategist senior di Mizuho Investors Securities. (Bloomberg)

Senin, 04 Oktober 2010

Premier Wen says China not seeking trade surplus

WASHINGTON - Chinese Premier Wen Jiabao accused US lawmakers of politicizing currency levels, saying that a trade surplus was natural at his country's stage of development, in an interview with CNN that aired Sunday.

"China does not pursue a trade surplus," Wen told CNN's Fareed Zakaria in a rare interview with foreign media.

"Some people in the United States, in particular some in the US Congress, do not know fully about China. They are politicizing the problems in China-US relations -- in particular, the trade imbalance between our two countries," he said.

US lawmakers, led by members of President Barack Obama's Democratic Party, have accused China of deliberately keeping its currency low to boost exports, contributing to the steady losses of manufacturing jobs in the United States.

With elections approaching, the US House of Representatives last week voted to broaden the powers of the Commerce Department to allow it to impose tariffs on products due to currency manipulation.

But Wen countered that China has been reforming its currency, the yuan, since 1994 and that the United States ran trade surpluses after the onset of the industrial age.

"This is actually what would happen for a country in a certain stage of development," Wen said.

Wen gave an upbeat assessment of the US economy despite its recent woes, crediting the world's largest economy with the "strength of scientific and technological talent, and managerial expertise."

"In spite of the twists and turns, the United States, I believe, will tide over the crisis and difficulties, and we must have confidence in the prospects of the US economy," Wen said.

He also endorsed one recommendation from the United States -- that China shift its economy from one based on exports of manufacturing goods to one centered on the demand of its fast-growing consumer class.

"China has a vast domestic market. And there is a great potential in China's domestic demand," Wen said.
Sumber: cna.c