Selasa, 05 Oktober 2010

Wallstreet Jatuh Karena Ketegangan Jelang Data Utama

New York Saham-saham Amerika Serikat ditutup lebih rendah pada Senin waktu setempat, karena keyakinan pedagang tetap goyah menjelang data utama ketenagakerjaan dan pendapatan perusahaan minggu ini dan dua saham kunci turun tajam.

Sentimen tertekan oleh penurunan tajam 6,7 persen saham American Express setelah Departemen Kehakiman mengajukan gugatan terhadap perusahaan kartu kredit itu untuk dugaan membatasi merchants (pedagang/penjual).

Pasar juga tertekan setelah saham Microsoft terlihat jatuh 1,93 persen setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat raksasa software itu karena penurunan permintaan di komputer pribadi.

Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average turun 78,41 poin (0,72 persen) menjadi 10.751,27 pada penutupan perdagangan, sementara indeks S&P 500 yang lebih luas turun 9,21 poin (0,80 persen) menjadi 1.137,03 poin. Indeks komposit teknologi Nasdaq turun 26,23 poin (1,11 persen) menjadi 2.344,52 poin.

"Sangat sulit untuk menemukan berita baik hari ini. Data makro-ekonomi tidak buruk, tapi itu adalah pertanyaan tentang bagaimana Anda melihat pertumbuhan ekonomi," kata analis Gregori Volokhine dari Meeschaert New York.

Saham gagal untuk tinggal di wilayah positif sekalipun didukung oleh laporan yang menunjukkan penjualan "pending home" AS (rumah yang pengurusannya belum selesai/tertunda) naik pada Agustus untuk kedua bulan berturut-turut, menawarkan secercah optimisme.

"Kondisi keterjangkauan yang menarik dari suku bunga KPR yang sangat rendah tampaknya membawa pembeli kembali ke pasar," kata Lawrence Yun dari National Association of Realtors mengumumkan angka-angka.

Indeks asosiasi yang mengukur penjualan rumah segera selesai naik 4,3 persen menjadi 82,3 pada Agustus, lebih dari kenaikan satu persen yang diperkirakan ekonom. Data yang lebih positif datang ketika Departemen Perdagangan mengatakan pesanan untuk barang modal AS meningkat pada Agustus lebih dari yang diperkirakan, sebuah tanda perusahaan-perusahaan mengganti peralatan yang usang.

Tapi perdagangan diperkirakan tetap berhati-hati sebelum rilis laporan bulanan pekerjaan Jumat, indikator kunci kesehatan ekonomi terbesar di dunia. Melemahnya data pekerjaan akan meningkatkan peluang Federal Reserve melangkah untuk menopang perekonomian yang sakit, kata analis.

Bank sentral AS bulan lalu mengatakan mereka siap untuk intervensi jika ekonomi tersendat. (Antara/AP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar