Bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) kembali mempertahankan suku bunga rendah menyusul ekspektasi pemulihan ekonomi yang berjalan moderat.
Hasil pertemuan Komite Pengawas Operasional Pasar (Federal Open Market Committee/FOMC), kemarin (Selasa, 21 September) siang waktu Washington DC, yang diputuskan melalui voting, menunjukkan target kisaran suku bunga di level 0%-0,25% akan dipertahankan.
"Kami terus mengantisipasi bahwa kondisi ekonomi, termasuk rendahnya utilisasi, tren inflasi rendah, dan ekspektasi inflasi yang stabil, memberi ruang bagi tingkat suku bunga yang sangat rendah untuk periode lebih lama," tulis pernyataan tertulis FOMC yang dikutip Bisnis dari situs resminya, hari ini.
Bank sentral juga tidak mengubah kebijakan kepemilikan surat utang pemerintah AS yang ada saat ini, yaitu dengan penginvestasian kembali cicilan pokok yang didapat dari surat utang badan dan surat utang badan berbasis mortgage ke dalam surat utang Pemerintah AS bertenor lebih panjang.
"Kami akan terus memonitor outlook ekonomi dan perkembangan sektor keuangan. Kami siap memberikan tambahan kebijakan jika diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mengembalikan inflasi ke level yang konsisten dengan target," tulis laporan itu.
Dalam beberapa bulan terakhir, The Fed melihat ada indikasi pelambatan laju pemulihan pertumbuhan dan pasar tenaga kerja. Belanja rumah tangga meningkat bertahap, tetapi masih terhadang angka pengangguran yang tinggi, pertumbuhan pendapatan moderat, lemahnya pasar perumahan, dan ketatnya kredit.
Inflasi saat ini berada di bawah target jangka panjang. Laju inflasi diperkirakan masih rendah untuk beberapa saat sebelum meningkat ke level yang konsisten dengan target.
"Dalam konteks stabilitas harga, kami memperkirakan tingkat utilisasi akan kembali meningkat secara bertahap, meskipun laju pemulihan ekonomi kemungkinan akan moderat dalam waktu dekat."
Departemen Perdagangan mencatat pertumbuhan ekonomi negeri Paman Sam melambat pada kuartal II/2010 di level 1,6% dari sebelumnya 3,7% pada kuartal I. Perekonomian terbesar di dunia ini mengalami pertumbuhan sebesar 5% pada kuartal IV/2009.
Hasil pertemuan Komite Pengawas Operasional Pasar (Federal Open Market Committee/FOMC), kemarin (Selasa, 21 September) siang waktu Washington DC, yang diputuskan melalui voting, menunjukkan target kisaran suku bunga di level 0%-0,25% akan dipertahankan.
"Kami terus mengantisipasi bahwa kondisi ekonomi, termasuk rendahnya utilisasi, tren inflasi rendah, dan ekspektasi inflasi yang stabil, memberi ruang bagi tingkat suku bunga yang sangat rendah untuk periode lebih lama," tulis pernyataan tertulis FOMC yang dikutip Bisnis dari situs resminya, hari ini.
Bank sentral juga tidak mengubah kebijakan kepemilikan surat utang pemerintah AS yang ada saat ini, yaitu dengan penginvestasian kembali cicilan pokok yang didapat dari surat utang badan dan surat utang badan berbasis mortgage ke dalam surat utang Pemerintah AS bertenor lebih panjang.
"Kami akan terus memonitor outlook ekonomi dan perkembangan sektor keuangan. Kami siap memberikan tambahan kebijakan jika diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mengembalikan inflasi ke level yang konsisten dengan target," tulis laporan itu.
Dalam beberapa bulan terakhir, The Fed melihat ada indikasi pelambatan laju pemulihan pertumbuhan dan pasar tenaga kerja. Belanja rumah tangga meningkat bertahap, tetapi masih terhadang angka pengangguran yang tinggi, pertumbuhan pendapatan moderat, lemahnya pasar perumahan, dan ketatnya kredit.
Inflasi saat ini berada di bawah target jangka panjang. Laju inflasi diperkirakan masih rendah untuk beberapa saat sebelum meningkat ke level yang konsisten dengan target.
"Dalam konteks stabilitas harga, kami memperkirakan tingkat utilisasi akan kembali meningkat secara bertahap, meskipun laju pemulihan ekonomi kemungkinan akan moderat dalam waktu dekat."
Departemen Perdagangan mencatat pertumbuhan ekonomi negeri Paman Sam melambat pada kuartal II/2010 di level 1,6% dari sebelumnya 3,7% pada kuartal I. Perekonomian terbesar di dunia ini mengalami pertumbuhan sebesar 5% pada kuartal IV/2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar