New York (ANTARA News/AFP 25/9) - Harga minyak di New York melambung pada Jumat waktu setempat, membuntuti sebuah "rally" kuat di pasar saham dan melemahnya dolar mengalihkan investor ke komoditas.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, naik 1,31 dolar AS menjadi 76,49 dolar per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November naik 76 sen menjadi 78,87 dolar.
"Melemahnya dolar tampaknya telah mendorong rally bukan saja minyak, tetapi juga emas dan tembaga. Hal ini membantu sektor komoditas secara luas," kata Bart Malek dari BMO Capital Markets.
Pasar saham AS melonjak pada Jumat, setelah data manufaktur mengalahkan perkiraan analis, meningkatkan kepercayaan dalam pemulihan ekonomi AS.
Dolar kehilangan ketinggian sepanjang minggu ini terhadap euro dan franc Swiss, mempercepat kejatuhan menyusul pengumuman pada Selasa oleh Federal Reserve yang kemungkinan menyuntikkan uang ke dalam perekonomian jika pemulihan terputus-putus.
Euro meningkat dari 1,30 dolar pada Senin menjadi 1,3460 dolar pada Jumat.
Suatu dolar yang lemah mendorong investor untuk membeli minyak, yang diperdagangkan dalam mata uang AS.
Pengumuman Fed "membantu pasar minyak mengabaikan beberapa yang fundamental paling `bearish` dalam beberapa dekade," kata Phil Flynn dari PFG Best Research.
"Dengan prospek ekonomi yang memburuk dan melimpahnya pasokan, harga minyak akan mendapatkan kemusnahan. Namun, meskipun prospek ini bearish secara historis, penurunan minyak dalam periode permintaan terlemah tahun ini hanya moderat."
Harga jatuh pada awal Jumat di perdagangan Asia akibat kekhawatiran atas lemahnya permintaan energi karena pemulihan ekonimi AS goyah, kata para analis.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, naik 1,31 dolar AS menjadi 76,49 dolar per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November naik 76 sen menjadi 78,87 dolar.
"Melemahnya dolar tampaknya telah mendorong rally bukan saja minyak, tetapi juga emas dan tembaga. Hal ini membantu sektor komoditas secara luas," kata Bart Malek dari BMO Capital Markets.
Pasar saham AS melonjak pada Jumat, setelah data manufaktur mengalahkan perkiraan analis, meningkatkan kepercayaan dalam pemulihan ekonomi AS.
Dolar kehilangan ketinggian sepanjang minggu ini terhadap euro dan franc Swiss, mempercepat kejatuhan menyusul pengumuman pada Selasa oleh Federal Reserve yang kemungkinan menyuntikkan uang ke dalam perekonomian jika pemulihan terputus-putus.
Euro meningkat dari 1,30 dolar pada Senin menjadi 1,3460 dolar pada Jumat.
Suatu dolar yang lemah mendorong investor untuk membeli minyak, yang diperdagangkan dalam mata uang AS.
Pengumuman Fed "membantu pasar minyak mengabaikan beberapa yang fundamental paling `bearish` dalam beberapa dekade," kata Phil Flynn dari PFG Best Research.
"Dengan prospek ekonomi yang memburuk dan melimpahnya pasokan, harga minyak akan mendapatkan kemusnahan. Namun, meskipun prospek ini bearish secara historis, penurunan minyak dalam periode permintaan terlemah tahun ini hanya moderat."
Harga jatuh pada awal Jumat di perdagangan Asia akibat kekhawatiran atas lemahnya permintaan energi karena pemulihan ekonimi AS goyah, kata para analis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar