Rabu, 29 September 2010

Nikkei 225 Berakhir Turun 1% Jelang Ex-Dividen, Yen

Nikkei average Jepang turun sebesar 1.1% pada perdagangan selasa akibat berakhirnya tenggat waktu untuk investor mendapatkan dividen pada saham-saham Tokyo untuk semester pertama tahun finansial ini, juga yen kembali mendekati level tertinggi sejak lebih dari dua pekan terakhir dan bangkitnya kecemasan baru seputar krisis utang di Eropa sehingga membebani perdagangan.

Akan tetapi market juga mendapatkan support dari kemungkinan intervensi bank sentral Jepang untuk menahan laju penguatan yen, dan dari meningkatnya ekspektasi bahwa akan adanya stimulus lanjutan dari Bank of Japan dalam rapat yang akan digelar pekan depan.

Nikkei 225 berkurang 107.38 poin ke posisi 9495.76 dan index Topix yang lebih luas terkoreksi sebesar 0.8% ke 842.65. Kebanyakan penurunan bursa lebih besar karena "pengaruh ex-dividen." Senin adalah hari terakhir untuk para investor membeli saham dan tetap mendapatkan dividen-nya untuk periode April-September (pertengahan tahun finansial).

Dollar AS melemah ke 84.20 yen setelah turun sedalamnya ke 84.11 pada hari senin, yang merupakan level terendah sejak intervensi bank sentral pada tanggal 15 September lalu. "Konsensus market saat ini adalah tak akan ada akhir dari penguatan yen, bila dollar jatuh dibawah 84.00, bank sentral tampaknya akan melakukan intervensi kembali," ungkap Kenichi Hirano dari Tachibana Securities.

"Tapi Nikkei tak akan bisa tembus 10000 tanpa adanya kenaikan 2-3 yen pada dollar AS รข?? dan hal ini tampaknya akan sangat sulit diraih." tambahnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar