NEW YORK [Bloomberg/Bisnis 22/9] : Minyak jatuh untuk hari kedua di New York menyusul sebuah laporan industri yang menunjukkan kenaikan jumlah cadangan minyak mentah dan prediksi analis mengenai produksi kilang minyak di AS di tingkat terendah dalam 5 bulan ini.
Kontrak berjangka minyak turun kemarin setelah American Petroleum Institute melaporkan cadangan minyak naik 2,23 juta barel menjadi 364,1 juta, level tertinggi dalam 4 bulan. Analis memperkirakan kilang minyak beroperasi pada kapasitas 86,8% sepanjang pekan lalu.
"Kami perhatikan sejumlah kilang minyak enggan membeli minyak mentah, mengingat tingginya persediaan. Kami masih menunggu berita yang menyatakan pemulihan tengah berlangsung," ujar Michael Lynch, presiden Strategic Energy & Economic Research di Winchester, Massachusetts.
Kontrak untuk November merosot US$0,32 atau 0,4% menjadi US$74,65 per barel di bursa elektronik di New York Mercantile Exchange dan bertengger di level US$74,71 pada pukul 8.35 a.m waktu Sydney. Kemarin, kontrak ini sempat turun US$1,22 atau 1,6% menjadi US$74,97. sementara itu, sepanjang tahun ini harga minyak turun 5,9%.
Minyak untuk pengiriman Oktober anjlok US$1,34 atau 1,8% menjadi US$73,52 per barel, penutupan terendah sejak 31 Agustus. Kontrak ini jatuh tempo pada akhir lantai perdagangan.
Laporan Departemen Energi memperlihatkan jumlah cadangan minyak AS bakal berkurang 1,75 juta barel dari 357,4 juta barel pekan lalu. Cadangan bahan bakar kemungkinan merosot 250.000 barel dari 224,5 juta barel.
Minyak brent untuk penyelesaian November turun 1,1% menjadi US$78,42 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar