Rabu, 08 September 2010

Minyak mentah turun drastis dalam sepekan

DALLAS : Minyak mentah turun drastis dalam seminggu seiring tersandungnya euro terhadap dolar AS dipicu spekulasi krisis utang Eropa akan semakin memburuk.

Minyak merosot pada hari kedua setelah permintaan dari pabrikan Jerman menurun secara tidak terduga selama Juli, yang menyebabkan melemahnya euro sejak 11 Agustus. Kontrak berjangka tergelincir seiring dengan berakhirnya rentetan kenaikan terlama indeks S&P 500 dalam 8 minggu karena adanya kekhawatiran bahwa krisis Eropa akan menghambat pemulihan ekonomi.

"Euro melemah dan dolar AS semakin menguat. Hal tersebut membantu memberi tekanan terhadap minyak," ujar Tom Bentz, broker di BNP Paribas Commodity Futures Inc, New York.

Minyah mentah untuk pengiriman Oktober turun US$0,51 atau 0,7% menjadi US$74,09 per barel di New York Mercantile Exchange, penurunan terbesar dalam satu hari sejak 31 Agustus. Harga tersebut merosot 6,6%, sepanjang tahun ini.

Pasar minyak AS ditutup kemarin dalam rangka memperingati Hari Buruh. Transaksi elektronik pada hari itu juga tercatat bersama perdagangan hari ini dengan tujuan sebagai pelunasan.

Pada pukul 3:12 di New York, euro melemah 1,5% terhadap dolar AS menjadi US$1,2688 dari US$1,2876 kemarin, yang membatasi daya tarik komoditas sebagai investasi alternatif.

S&P 500 turun 1,1% menjadi 1.092,54, mematahkan reli selama 4 hari. Dow Jones Industrial Average turun 102,06 poin atau 1% menjadi 10.345,87.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar